CHEVROLET

Web Development And The Big Time Out  

Thursday, June 11, 2009

One of the great debilitators in online business is simply the perceived (or real) lack of time. Business owners are used to moving forward. An online web presence can make them feel tied to an office chair learning skills they aren’t sure they want to know. It’s not uncommon for those who deal in full time web design to have individuals contact them for a site design, but have absolutely no idea what they want.
Furthermore when the designer questions them the response might be, “I don’t know, just make it look nice.” Let’s not forget the core values or mission of the business. Many business owners have no idea how to answer those kinds of questions. They may stare blankly for a moment or two and there’s no more time for further deep thought so they go back to action – without answers. In many cases it is possible to answer some of the questions needed, but it may require taking time away from a familiar setting. It may also require more time than you think you want to give. If you can get to a place of concentrated contemplation you are likely to find yourself stripping ideas to their core to find out what your business is trying to accomplish and what your ultimate goals might be. As with almost any project you can turn frustration around if you will just take the time to come to terms with your vision. Sometimes we spend so much time ‘doing’ we never stop to ask the question, “Why?” This process can be a bit like taking a bus that drives around the park. You keep looking at the flowers and the park bench and long to sit in the quiet shade of a tree and just absorb the calming atmosphere. You know they will have a positive effect on you, but for some reason you just can’t seem to find the energy to get off the bus. It seems to me there are some sites that are misguided or rarely guided that could benefit from the process of self-evaluation. These sites may look nice, but there is a sense of disconnection that may not be easy to identify, but it’s fairly obvious to visitors. Creative energy is at a minimum while business owners simply tackle what seem to be the most urgent details. As more people gravitate to online business there needs to be a shift in the thinking of how one goes about doing business online. In many ways it can’t be approached in the same way a traditional business is developed, yet that is typically the way many new web commerce ventures choose to tackle the subject. You may discover your business will be more successful if you take some time for rigorous reflection. The time set aside can be a bit like an architect that takes the time to develop plans for a new building. You wouldn’t expect the architect to simply tell a construction crew to, “Go out there and build – something.” Work at ‘building’ your online business in a comprehensive way. Your effort can develop a firm foundation for long-term success.

AddThis Social Bookmark Button


Boleh Juga Liriknya  


!!!...biarkan aku bernafas sejenak sebelum hilang....tak kan selamanya..tangan ku mendekapmu...takkan selamanya..raga ini menjagamu..!!
jiwa yang lama segera pergi..bersiaplah para pengganti...tak ada yang abadi...!!!

AddThis Social Bookmark Button


Ketika hati udah terkena panah asmara  

Wednesday, June 10, 2009

Pacaran dalam Islam - Gimana sich sebenernya pacaran itu, enak ngga’ ya? Bahaya ngga’ ya ? Apa bener pacaran itu harus kita lakukan kalo mo nyari pasangan hidup kita ? Apa memang bener ada pacaran yang Islami itu, dan bagaimana kita menyikapi hal itu? Memiliki rasa cinta adalah fitrah - Ketika hati udah terkena panah asmara, terjangkit virus cinta, akibatnya…… dahsyat man…… yang diinget cuma si dia, pengen selalu berdua, akan makan inget si dia, waktu tidur mimpi si dia. Bahkan orang yang lagi fall in love itu rela ngorbanin apa aja demi cinta, rela ngelakuin apa aja demi cinta, semua dilakukan agar si dia tambah cinta. Sampe’ akhirnya……. pacaran yuk. Cinta pun tambah terpupuk, hati penuh dengan bunga. Yang gawat lagi, karena pengen bukti’in cinta, bisa buat perut buncit (hamil). Karena cinta diputusin bisa minum baygon. Karena cinta ditolak …. dukun pun ikut bertindak. - Sebenarnya manusia secara fitrah diberi potensi kehidupan yang sama, dimana potensi itu yang kemudian selalu mendorong manusia melakukan kegiatan dan menuntut pemuasan. Potensi ini sendiri bisa kita kenal dalam dua bentuk. Pertama, yang menuntut adanya pemenuhan yang sifatnya pasti, kalo ngga’ terpenuhi manusia bakalan binasa. Inilah yang disebut kebutuhan jasmani (haajatul ‘udwiyah), seperti kebutuhan makan, minum, tidur, bernafas, buang hajat de el el. Kedua, yang menuntut adanya pemenuhan aja, tapi kalo’ kagak terpenuhi manusia ngga’ bakalan mati, cuman bakal gelisah (ngga’ tenang) sampe’ terpenuhinya tuntutan tersebut, yang disebut naluri atau keinginan (gharizah). Kemudian naluri ini di bagi menjadi 3 macam yang penting yaitu : - Gharizatul baqa’ (naluri untuk mempertahankan diri) misalnya rasa takut, cinta harta, cinta pada kedudukan, pengen diakui, de el el. - Gharizatut tadayyun (naluri untuk mensucikan sesuatu/ naluri beragama) yaitu kecenderungan manusia untuk melakukan penyembahan/ beragama kepada sesuatu yang layak untuk disembah. - Gharizatun nau’ (naluri untuk mengembangkan dan melestarikan jenisnya) manivestasinya bisa berupa rasa sayang kita kepada ibu, temen, sodara, kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi kepada lawan jenis. - ================ - Pacaran dalam perspektif islam - In fact, pacaran merupakan wadah antara dua insan yang kasmaran, dimana sering cubit-cubitan, pandang-pandangan, pegang-pegangan, raba-rabaan sampai pergaulan ilegal (seks). Islam sudah jelas menyatakan: “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Q. S. Al Isra’ : 32) - Seringkali sewaktu lagi pacaran banyak aktivitas laen yang hukumnya wajib maupun sunnah jadi terlupakan. Sampe-sampe sewaktu sholat sempat teringat si do’i. Pokoknya aktivitas pacaran itu dekat banget dengan zina. - So….kesimpulannya PACARAN ITU HARAM HUKUMNYA, and kagak ada legitimasi Islam buatnya, adapun beribu atau berjuta alasan tetep aja pacaran itu haram. - Adapun resep nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud: “Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu serta berkeinginan menikah maka menikahlah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu.”(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi). - Jangan suka mojok atau berduaan ditempat yang sepi, karena yang ketiga adalah syaiton. Seperti sabda nabi: “Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat (berduaan di tempat sepi), sebab syaiton menemaninya, janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali disertai dengan mahramnya.” (HR. Imam Bukhari Muslim). - Dan untuk para muslimah jangan lupa untuk menutup aurotnya agar tidak merangsang para lelaki. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya.” (Q. S. An Nuur : 31). - Dan juga sabda Nabi: “Hendaklah kita benar-benar memejakamkan mata dan memelihara kemaluan, atau benar-benar Allah akan menutup rapat matamu.”(HR. Thabrany, tapi entah apa derajat hadisnya). - Yang perlu di ingat bahwa jodoh merupakan QADLA’ (ketentuan) Allah, dimana manusia ngga’ punya andil nentuin sama sekali, manusia cuman dapat berusaha mencari jodoh yang baik menurut Islam. - Tercantum dalam Al Qur’an: “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).” - Wallahu A’lam bish-Showab - Oleh: Buletin Dakwah Remas RIHLAH SMU N I Sooko, edisi 6, 1421 H Disalin dari Lembar Buletin Dakwah BINTANG (2)

AddThis Social Bookmark Button


Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Design by Amanda @ Blogger Buster